Perpustakaan: Artikel

PEMASYARAKATAN MINAT BACA UNTUK MENJADI BUDAYA DI INDONESIA oleh Agung Wibawa

Senin, 11 Mei 2020

admin

Dibaca: 2 kali

 

“Membaca merupakan jendela dunia” adalah salah satu dari jargon tentang membaca yang sering kita dengar dan baca yang memiiliki arti bahwa segala hal yang ada di dunia ini akan  bisa diketahui oleh seseorang melalui membaca. Bacaan sendiri merupakan representasi dari kemampuan dan pengalaman penulisnya yang ditulis untuk dibagi kepada pembaca sehingga menjadi sesuatu yang berguna. Dari mulai buku ilmu pengetahuan dasar, praktis, sampai buku cerita banyak diciptakan manusia dan sudah dicetak puluhan bahkan ratusan juta kopi. Orang yang banyak membaca akan lebih banyak memiliki informasi daripada orang yang jarang membaca. Banyak sedikitnya informasi yang dimiliki orang melalui membaca tidak lepas dari kemampuan orang tersebut dalam memahami isi bacaan.

Budaya baca masyarakat yang merupakan hasil dari kebiasaan membaca yang terus menerus merupakan hal yang tidak bisa diwujudkan dalam waktu sekejap. Dibutuhkan minat membaca yang tinggi dan sarana yang memadai, yaitu buku yang sesuai dengan minat masyarakat. Berpuluh tahun Indonesia  berusaha mewujudkan budaya baca tetapi masih saja kegiatannya sebatas pada menumbuhkan minat baca. Pada bangsa atau masyarakat yang maju menempatkan kebiasaan membaca sebagai salah satu kebutuhan hidupnya sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society).

PENGERTIAN BUDAYA BACA

Budaya merupakan pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah (KBBI, 2007:169). Ahmadi  membedakan pengertian budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut (Ahmadi,2007: 58). Menurut koentjraningrat dalam Setiadi (2008: 26), kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.

Sementara itu yang dimaksud membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami (KBBI, 2007:83). Soedarso dalam Abdurrahman (2003: 200), mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan.

Sedangkan yang dimaksud budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas – batas geografis suatu negara, karena itulah buku disebut jendela dunia (Wikipedia,2011).

Sutarno (2006: 27), mengemukakan bahwa budaya baca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.

 MANFAAT MEMBACA

Menurut Fajar Rachmawati (2008: 4) manfaat dari membaca diantaranya: 1) Meningkatkan kadar intelektual 2) Memperoleh berbagai pengetahuan hidup 3) Memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas 4) Memperkaya perbendaharaan kata 5) Mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia 6) Meningkatkan keimanan, dan 7) Mendapatkan hiburan.

 FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MINAT BACA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN MINAT BACA

Sebagai sebuah proses yang terus menerus pembentukan budaya baca mengalami banyak hal, baik yang mendukung maupun yang menghambat. Seperti diketahui budaya adalah kebiasaan yang selalu dilakukan sehingga apabila orang tidak melakukannya akan merasa ada sesuatu yang hilang. Di Indonesia saat ini belum mencapai taraf budaya membaca, karena masih pada minat membaca atau keinginan membaca. Ada beberapa faktor penghambat minat baca, diantaranya: 1) Langkanya keberadaan buku-buku anak yang menarik terbitan dalam negeri 2) Semakin jarangnya bimbingan orang tua yang suka mendongeng sebelum tidur bagi anak-anak 3) Pengaruh televisi yang bukannya mendorong anak-anak untuk membaca, tetapi menonton hiburan.  4) Harga buku yang semakin tidak terjangkau oleh kebanyakan anggota masyarakat 5) Kurang tersedianya taman-taman bacaan yang gratis dengan koleksi buku yang lengkap dan menarik, dan 6) Budaya penggunaan gadget.

 Menurut Frans M. Parera, kebijakan pembinaan minat baca masyarakat diarahkan melalui lima jalur, yaitu; 1) Pembinaan melalui jalur rumah tangga dan keluarga 2) Pembinaan melalui jalur masyarakat dan lingkungan (luar sekolah) 3) Pembinaan melalui jalur pendidikan (sekolah) 4) Pembinaan melalui jalur instansional (perkantoran) 5) Pembinaan melalui jalur instansi secara fungsional (perpustakaan nasional, perpustakaan provinsi dan perpustakaan kabupaten/kota)

Berikut beberapa contoh kegiatan pemasyarakatan minat dan budaya di Indonesia dan beberapa negara:

1. Budaya membaca di Jepang, diantaranya:  a) Tachiyomi; Budaya membaca gratisan ala Jepang. Membaca gratisan ini dilakukan di toko, di Jepang setiap toko buku menyediakan buku yang sampulnya sudah dibuka agar bisa dibaca oleh para calon pembeli b) 10 Menit Membaca Di Sekolah; Sebelum Indonesia, sekitar lebih dari 30 tahun silam Jepang sudah menerapkan budaya membaca 10 menit sebelum belajar. gerakan ini diberlakukan dari anak pada masa sekolah dasar. Pola kebiasaan membaca ini memiliki reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) dalam kegiatannya. c) Acara Sekiguchi; Salah satu program televisi shopping di Jepang dikhususkan untuk menjual buku terbitan terbaru dimana penonton tinggal melihat review buku tersebut saat program berlangsung dan memesan melalui telepon. d) Toko Buku Menjamur; Statistik dari Niponia (sebuah majalah bulanan tentang Jepang) menunjukan bahwa toko buku di Jepang jumlahnya sama dengan toko buku di Amerika Serikat. Padahal, luas wilayah Amerika Serikat dua puluh enam kali lebih luas dan berpenduduk dua kali lebih banyak daripada Jepang. e) Tetap membaca walau berada di transportasi umum; Hampir tidak ada waktu yang terbuang sia-sia bagi orang Jepang. Dimanapun mereka berada, sambil menunggu kereta, dalam moda transportasi massal, istirahat di taman mereka terbiasa membaca.

2. Budaya Membaca di Finlandia, diantaranya: a) Selalu ada maternity package (paket perkembangan anak) dari pemerintah bagi orangtua yang baru memiliki anak; Di dalamnya terdapat beberapa keperluan bayi, juga ada buku bacaan bagi orangtuanya maupun bagi bayi tersebut. b) Perpustakaan ada dimana-mana; Sehingga tidak ada alasan tidak ada bahan bacaan atau tidak sempat membaca. Dan di Finlandia buku bacaan untuk anak-anak diterbitkan lebih banyak dibandingkan buku lainnya. c) Budaya membaca didorong turun-temurun; Pasca jam sekolah, anak wajib belajar Bahasa Inggris dan membaca 1 buku per minggu. d) Orang tua punya tradisi mendongeng (dari buku cerita) sebelum tidur bagi anak-anak mereka; Penting untuk menjalin keakraban dan menanamkan minat pada literasi. e) Acara atau film berbahasa asing di layar TV tidak dialihsuarakan; Untuk memahaminya hanya diberi subtitles (teks terjemahan) agar anak rajin membaca.

 3. Budaya Membaca di Amerika Serikat, diantaranya: a) Sejak kecil anak sudah diperkenalkan dengan buku b) Layanan toko buku yang sangat nyaman dan ramah sehingga membuat pengunjung/pembeli betah. c) Pengunjung toko buku tidak mesti membeli buku (hal yang legal bila pengunjung sekedar ingin membaca atau menyalin). d) Harga buku yang relatif murah/terjangkau bagi warga Amerika kebanyakan. e) Perpustakaan yang mudah diakses, ada di setiap kota. f) Peminjam buku di perpustakaan boleh meminjam buku sebanyak mungkin. g) Buku-buku yang bermutu sebagai konsekuensi literasi yang maju mudah diperoleh di Amerika Serikat.

 4. Budaya Membaca di Australia, diataranya: a) Sejak anak belajar pada tahap Prep (masa persiapan sebelum SD) sudah dibiasakan dan terpapar dengan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang praktis-menyenangkan, namun memacu semangat dan budaya literasi b) Setiap hari saat pulang sekolah, anak diwajibkan membawa pulang satu buah buku bacaan. Ini sebagai PR untuk setiap anak. Dalam hal ini orangtua bertugas membimbing anak-anak mereka membaca buku tersebut. c) Motto “membaca bukan sekedar ABC” merupakan salah satu motto di sekolah untuk program Library Day yang berlaku setiap hari Kamis. Pada hari itu anak diperbolehkan meminjam satu buku bacaan untuk waktu seminggu ke depan. Selain dibaca, anak ditugasi mencari kosa kata baru, membuat kalimat, kemudian membuat ringkasan buku tersebut dengan bahasa sendiri. d) Semangat literasi sangat didukung dan diupayakan dalam muatan kurikulum pendidikan di Australia. Ini terbukti dari tujuh fokus kurikulum pendidikan di Australia, kemampuan literasi (baca-tulis) berada di urutan pertama. Tentu ini sangat baik karena gerakan literasi yang dimulai dari generasi terdidik dapat mempengaruhi banyak pihak lainnya.

 5. Budaya Membaca di Indonesia, diantaranya: a) Gerakan Literasi Sekolah dari kemdikbud – Untuk memperkuat Program Pengembangan Budi Pekerti. Tersedia buku induk dan buku saku untuk gerakan ini. b) Gerakan Indonesia Membaca (GIM). Untuk mengatasi ‘generasi nol buku’ dan menumbuhkan minat baca. Salah satunya membentuk Kampung literasi. c) Program Pengembangan Budi Pekerti – Tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 (salah satunya mewajibkan siswa membaca buku non pelajaran 15 menit sebelum PBM dimulai). d) Program Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI, yang menunjuk Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia periode 2016-2021. e) Undang-Undang Sistem Perbukuan. UU No 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan f) GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) –Contohnya GPMB Tingkat Kabupaten dan Tingkat Kecamatan yang baru saja terbentuk tahun 2020 di Kabupaten Gunungkidul g) Perpustakaan keliling, organisasi pemerintah/ swasta, perpustakaan desa, perpustakaan komunitas, tempat ibadah, TBM di berbagai daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 2007. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga.

Idris Kamah. 2002. Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Lasa HS. 2009. Kamus Kepustakawana Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Sutarno. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Artikel Terkait

    Komentar via Facebook

    Kembali ke atas

    Pencarian




    semua download

    Download

    Statistik

    174184

    Pengunjung Hari ini : 148
    Total pengunjung : 174184
    Hits hari ini : 1782
    Total Hits : 1186635
    Pengunjung Online : 3

    Jajak Pendapat

    Bagaimanakah tampilan website DPK?
    Sangat Puas
    Puas
    Cukup Puas
    Kurang Puas

    Lihat

    Aplikasi PPID

    E-DHAKSINARGA

    https://sultra.kemenag.go.id/public/-/ https://undaan.kuduskab.go.id/wp-includes/blocks/table/slot/ https://everydaylesbo.com/ https://www.bapenda.purwakartakab.go.id/loginwebsite/uploads/shop/gb777/ gb777 https://alana.jobs/ https://aquahoteltrincomalee.com https://alcoholpolicyconsultations.com https://e-lab.kampusmelayu.ac.id/public/upload/-/ https://sultra.kemenag.go.id/files/thai/ https://sipenmaru-v1.poltekkesbengkulu.ac.id/-/amp-gacor/ https://giliindah.lombokutarakab.go.id/assets/produk/ https://www.pa-negarakalsel.go.id/-/gacor/a> https://pa-gorontalo.go.id/mgacor/ https://sadis.pa-gorontalo.go.id/ https://simantap.bojonegorokab.go.id/files_scan/maxwin/ https://siskamaya.yai.ac.id/v6/web/writable/uploads/-/ https://bappedalitbang.banjarkab.go.id/konten/app/ https://sipil.widyakartika.ac.id/wp-content/uploads/2021/ml88/ https://lppm.widyakartika.ac.id/user/thailand-gacor/ slot gacor gampang menang gb777 gb777 slot gacor hari ini slot gacor gampang menang slot gacor gb777 https://sidang.pa-gorontalo.go.id/ https://tabayun.pa-gorontalo.go.id/ https://tibianordic.com/ https://medana.lombokutarakab.go.id/-/rgacor/ bet88 slot online gb777 vipbet88 gb777 slot dana depo 10k https://kecamatan-banjarsari.ciamiskab.go.id/-/zgacor/ https://desanatah.gunungkidulkab.go.id/assets/files/dokumen/ https://bappedalitbang.banjarkab.go.id/konten/demo/ https://fossei.org/demo/ demo slot zeus/ https://goodbet.bar/ https://bigbet.bar/
    https://addressanglia-study.comhttps://sozunsozu.comhttps://turkiyecanakkaleokuyor.comhttps://studentalk-online.comhttps://kisacabilginedir2016.comhttps://libyan-td.comhttps://al-feidaa.comhttps://kylareitti.comhttps://68desantnikov.comhttps://prolugansk.comhttps://revdabiblios.comhttps://litrpiva.comhttps://musee-sommellerie.comhttps://svit-roslyn.comhttps://vedasastra.comhttps://metrotangsel.comhttps://olgooha.comhttps://utf8-characters.comhttps://mash-airsoft.comhttps://i-keighley.comhttps://masjids-map.comhttps://dr-kobayashi.comhttps://zgurets.comhttps://cybershara.comhttps://anilorak-fanclub.comhttps://bayanemarefat.comhttps://bar-o-bandil.comhttps://7esobh.comhttps://saghighahraman.comhttps://magavjerusalem.comhttps://farsairqeshm.comhttps://artrussianpainter.comhttps://bigcoincollect.comhttps://jmm-muziejus.comhttps://pochistim.comhttps://thaistockinfo.comhttps://go2comoros.comhttps://mysteriousromania.comhttps://pierre-van-paassen.comhttps://pdalit.comhttps://luckbet.twhttps://hotbet.twhttps://bigbet.twhttps://luckbet.tvhttps://hotbet.tvhttps://bigbet.tvhttps://luckbet.storehttps://hotbet.storehttps://goodbet.storehttps://bigbet.storehttps://luckbet.shophttps://goodbet.shophttps://luckbet.resthttps://hotbet.resthttps://goodbet.resthttps://bigbet.resthttps://luckbet.orghttps://luckbet.ltdhttps://hotbet.ltdhttps://goodbet.ltdhttps://bigbet.ltdhttps://goodbet.livehttps://luckbet.clubhttps://bigbet.clubhttps://luckbet.bizhttps://goodbet.bizhttps://luckbet.barhttps://hotbet.barhttps://goodbet.barhttps://bigbet.bar