Berita

DISPUSSIP GUNUNGKIDUL MENJADI PESERTA PERTEMUAN STAKEHOLDER NASIONAL 2021

Jumat, 05 November 2021

Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah salah satu konsep pengembangan perpustakaan dimana perpustakaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan, meminjam dan mengembalikan buku tetapi perpustakaan haruslah menjadi pusat belajar dan berkegiatan masyarakat sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul telah bergabung di program ini sejak tahun 2011, pada waktu itu bernama Program PerpuSeru yang didukung oleh Coca Cola Foundation Indonesia, serta Bill and Melinda Gates. Pada tahun 2018 program pengembangan perpustakaan ini dilaksanakan sepenuhnya oleh Perpustakaan Nasional RI dengan nama Kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia maju. Dalam rangka pengembangan perpustakaan tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2015 sampai dengan saat ini telah merevitalisasi 40 perpustakaan desa yang tersebar di 17 kecamatan. Ke-40 perpustakaan desa tersebut merupakan perpustakaan desa percontohan yang telah menerima berbagai macam pelatihan baik Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan maupun Pelatihan TIK. Selain itu, perpustakaan desa juga telah mendapatkan fasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul.

Untuk mendukung keberhasilan kegiatan transformasi tersebut, Perpustakaan Nasional RI menyelenggarakan Stakeholder Meeting (Pertemuan Stakeholder Perpustakaan) pada hari Selasa, 2 November 2021 secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 550 oraang yang mewakili 40 Kabupaten/Kota mitra Program Transformasi Perpustakaan Berbasisi Inklusi Sosial. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu peserta SHM tersebut.

Paparan materi pertama disampaikan oleh Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc. (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan BAPPENAS) tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sebagai Program Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024. Menurut Subandi, ada 3 pilar utama sebagai pondasi untuk memperkokoh kualitas Sumber Daya Manusia, yaitu: (1). Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial; (2). Produktivitas; (3). Pembangunan Karakter. Menurut Beliau, perpustakaan berkontribusi sangat besar dalam membangun masyarakat berpengetahuan (knowledge society) melalui ikhtiar kolektif, untuk menumbuhkan tradisi dan budaya baca di dalam masyarakat. Perpustakaan juga berperan dalam pembangunan, di antaranya yaitu:

Sebagai pusat ilmu pengetahuan, mampu mendorong inovasi dan kreativitas
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi berbasis literasi
Sebagai pusat kebudayaan

Paparan materi kedua tentang “Pencapaian Program dalam Membangun Masyarakat dan Upaya Membangun Kemandirian untuk Keberlanjutan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial” yang disampaikan oleh dr. Erlyn Sulistyaningsih (Tim Leader Konsultan Program). Menurut Beliau, Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini sejak tahun 2018 sampai dengan saat ini telah mencakup 32 provinsi, 160 kabupaten dan 1.250 desa. Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten yang telah menjadi mitra program ini.

Lebih lanjut dr. Erlyn menyampaikan beberapa evaluasi yang telah dicapai melalui program transformasi ini pada tahun 2020, yaitu:

Intervensi program yang telah dilaksanakan oleh Perpusnas RI memberi pengaruh sebesar 63,6% terhadap peningkatan layanan perpustakaan
Peningkatan layanan perpustakaan memberi pengaruh sebesar 51,4% terhadap dampak antara (intermediate impact) yang dirasakan oleh masyarakat
Komparasi dari total biaya program terhadap nilai monetisasi dari benefit/manfaat dari program ini didapatkan ratio benefit sebesar 1,2 dalam kurun waktu pelaksanaan 2018-2019
Pendekatan program ini efektif dan dapat direplikasikan ke wilayah lain.

Dalam rangka mendukung keberhasilan Program Transformasi ini, Perpusnas telah melatih sebanyak 68 Master Trainer Nasional, 259 Fasilitator Daerah, dan 1114 pengelola perpustakaan desa. Selain ituTim Sinergi telah terbentuk di 32 Provinsi, replikasi mandiri dilakukan di 38 kabupaten dan 232 desa, serta sebanyak 19 regulasi daerah diterbitkan untuk mendukung program ini. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul sampai saat ini telah mereplikasi sebanyak 40 perpustakaan desa menjadi mitra program ini. Tahun 2022 yang akan datang ada 5 (lima) perpustakaan desa yang akan direplikasi. Pada SHM Nasional kali ini juga disampaikan beberapa rencana program tahun 2022 oleh Biro Perencanaan dan Keuangan Perpusnas RI.

Pada akhir sesi SHM ini dilaksanakan Talkshow dengan tema “Membangun Kemandirian Mitra untuk Keberlanjutan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Daerah” dengan menghadirkan beberapa penyaji yaitu dari propinsi, kabupaten dan desa yang telah menjadi mitra Program Transformasi ini. Adapun hadir sebagai pembahas pada talkshow ini adalah Amich Alhumami, Ph.D. (Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan Kementrian PPN/Bappenas), serta beberapa pakar dari Kemendagri dan Kementrian Desa.

Rangkaian Stakeholder Meeting Nasional tahun 2021 ini ditutup secara resmi oleh Kepala Pusat PPUK, Perpustakaan Nasional RI, Dr. Upriyadi, SS., M.Hum. (Pur)